Digitalisasi Tata Bangunan Pasar Tradisional
Dalam upaya mempercepat pembangunan yang tertata dan berkelanjutan, Kabupaten Langkat kini memanfaatkan Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) https://pasar.langkatkab.go.id/simbg/ sebagai alat utama dalam proses revitalisasi pasar tradisional. SIMBG hadir sebagai solusi digital yang mengintegrasikan pengurusan izin mendirikan bangunan, pendataan teknis, hingga pengawasan dan evaluasi bangunan secara daring. Hal ini menjadi langkah strategis dalam menata ulang pasar-pasar tradisional yang sebelumnya kurang terstruktur, baik dari segi legalitas maupun kelayakan bangunan.
Dengan sistem ini, pemerintah daerah dapat dengan mudah mengakses data teknis setiap bangunan yang ada di kawasan pasar. Mulai dari ukuran, letak, hingga izin bangunan, semuanya terdokumentasi secara digital. Proses ini mempercepat pengambilan keputusan dalam perencanaan revitalisasi, memastikan bahwa bangunan yang dibangun atau direnovasi memenuhi standar keamanan dan fungsionalitas sesuai peraturan yang berlaku.
Transparansi dan Efisiensi Perizinan Bangunan Pasar
Salah satu keunggulan utama SIMBG adalah kemampuannya dalam menciptakan sistem perizinan yang transparan dan efisien. Sebelumnya, pelaku pembangunan pasar tradisional—baik pemerintah maupun swasta—sering dihadapkan pada prosedur perizinan yang berbelit dan memakan waktu lama. Dengan adanya SIMBG, proses ini menjadi lebih cepat dan terstruktur.
Setiap permohonan izin bangunan pasar kini dilakukan secara online, mulai dari pengajuan dokumen, verifikasi, hingga penerbitan izin. Sistem ini mengurangi potensi praktik pungutan liar dan memperkuat akuntabilitas. Selain itu, pelaku pembangunan juga dapat memantau status pengajuan secara real-time, sehingga tidak lagi mengalami ketidakpastian selama proses perizinan berlangsung.
Mendorong Perbaikan Fisik dan Tata Ruang Pasar
SIMBG bukan hanya mencatat data teknis bangunan, tetapi juga menjadi alat bantu dalam proses perencanaan tata ruang pasar. Dengan informasi lengkap dan akurat mengenai kondisi bangunan yang ada, pemerintah daerah dapat menyusun master plan revitalisasi yang lebih terarah.
Revitalisasi pasar tradisional di Langkat kini lebih fokus pada peningkatan kenyamanan dan keamanan pengunjung serta pedagang. Bangunan pasar dirancang lebih modern namun tetap mempertahankan kearifan lokal. Jalur evakuasi, ventilasi udara, sistem drainase, hingga ruang terbuka hijau menjadi elemen penting yang dipertimbangkan dalam proses renovasi berkat data yang disediakan SIMBG.
Pemberdayaan UMKM Melalui Infrastruktur Pasar yang Lebih Baik
Pasar tradisional adalah urat nadi ekonomi rakyat. Di Langkat, mayoritas pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) menggantungkan hidup dari aktivitas perdagangan di pasar. Melalui SIMBG, revitalisasi pasar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial para pedagang.
Infrastruktur pasar yang tertata rapi dan nyaman akan meningkatkan daya tarik pembeli, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap omzet pedagang kecil. Lebih dari itu, pemerintah daerah juga menggandeng dinas terkait untuk memberikan pelatihan digitalisasi dan manajemen usaha bagi para pelaku UMKM agar mereka bisa bersaing di era ekonomi modern.
Kolaborasi Antarinstansi untuk Revitalisasi Berkelanjutan
Keberhasilan penerapan SIMBG di Langkat tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor, mulai dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perdagangan, hingga Dinas Koperasi dan UMKM. Semua pihak bersinergi dalam memastikan bahwa data yang masuk ke dalam sistem benar-benar akurat dan dapat digunakan untuk proses perencanaan maupun pengambilan keputusan.
Dalam jangka panjang, sistem ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi revitalisasi pasar yang berkelanjutan. Pasar tradisional bukan hanya dipandang sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat yang terus berkembang mengikuti zaman.
Pemerintah daerah diharapkan terus memperluas implementasi SIMBG agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat luas, khususnya para pelaku ekonomi kecil yang selama ini menjadi tulang punggung pasar tradisional.
