Tiga remaja yang membawa celurit di Kota Bogor, Jawa Barat, ditembak personel Brimob, Minggu (16/10/2022). Ketiga remaja tersebut adalah GI (15), AF (16) dan AA (15). Ketiganya ditembak intel Brimob saat mereka berulah di kawasan Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Anggota Brimob terpaksa menembak tiga remaja itu lantaran meresahkan karena mengacungkan celurit di jalan raya.
Plt Kapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan menjelaskan, tindakan penembakan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. Terlebih, tigaremajatersebut terindikasi melukai dan mengancam banyak orang. Lebih lanjut, Ferdy menjelaskan, langkah yang sudah sesuaiprosedural itu melihat adanya ancaman yang dilakukan oleh ketiga orang yang membawasenjatatajamtersebut.
Dimana, ancaman itu, kata Ferdy, dipatahkan dengan tindakan yang diambil oleh Brimob dengan mengeluarkan timah panas. "Kan gitu pertimbangannnya seperti itu. Dikasih tembakan peringatan masih juga melarikan diri. Mungkin itu yang melakukan anggota brimob pertimbangannya mengambil tindakan tegas terukur. Karena dia mengacungkan celurit seperti itu sudah membahayakan keselamatan warga," jelasnya. "Langkah langkahnya sudah mulai dari peringatan lisan, dan tembakan ke atas, baru terkahir tindakan tegas," imbuhnya.
Ketika disinggung soal pemeriksaan, kata Ferdy, hal itu merupakan ranah institusi dari Brimob itu sendiri. Polresta Bogor Kota, kata Ferdy, akan fokus terlebih dahulu kepada pemenuhan kepada tiga orang yang terduka pelaku yang juga saat ini masih di rawat di RSUD Kota Bogor. "Kita belum ke arah situ. Tapi, kita fokus ke kasusnya anak anaknya ini dulu. Kita masih fokus pemulihan dari yang tiga orang ini. Kasus anak anak ini kan kasusnya sajam yang kita sangkakan. Jadi, sejauh ini belum ya," jelasnya.
Sehingga, ranah itu, sambung Ferdy, merupakan ranah institusi dari Brimob. "Kalau itu konfirmasi ke pak danmen ya. Tapi, kalau kemarin penyampaiannya akan secara internal akan diperiksa dulu menjelaskan peristiwa kemarin," ungkapnya. Meski begitu, tegas Ferdy, saat ini pihaknya akan fokus terlebih dahulu soal penyembuhan dari ketiga orang yang terduga pelaku ini.
"Kalau dari kami belum ada. Pun kami tidsk menyarakan pelanggaran atau tidak. Saya hanya melihat peristiwanya aja," imbuhnya. Dirinya pun memastikan, bahwa aksi yang dilakukan oleh anggota Brimob ini dipastikan sudah sesuaiprosedural. "Saya ga bisa pastikan. Maksudnya menilai seperti itu. Yang jelas kalau dari sisiprosedursudsh terlewat dan dilakukan. Sisi alasan yang tepat melakukan tindsksn tersebut. Kami kroscek juga di TKP, saksi saksi, CCTV sesuai semua keterangannya.
"Sebenernya tidak ada yang ditutuptutupi karena seperti itu faktanya. Nah, untik itu internal melakukan pemeriksaan lagi untuk menjelaskan peristiwa ini," jelasnya. Sementara itu di sisi lain, Ferdy pun membeberkan bahwa ketiga orang yang ditembak oleh anggota Brimob ini sempat dikira kawanan begal. Sehingga, aksi tembak yang dilakukan oleh Brimob ini tidak bisa terelakan.
"Pemikirannya seperti itu. Karena ada masyarakat yang teriak. Ada begal. Pemikiran anggota seperti itu. Kemudian setelah kita periksakan ternyata ada dugaan mau tauran. Perpeksi anggota di TKP kemudian ada masuarakat yang mengingatkan persepsi dia begal karena bawacelurit," tambahnya. Atas luka timah panas itu, ketiga orang terduga pelaku ini harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.